Message | Maaf sebelumnya jika pertanyaan-pertanyaan ini diajukan tidak pada tempatnya.
1. Jika pemotongan terjadi tepat pada bagian tusing, misalnya mence-maskan? Apakah dilakukan penyingkatan terlebih dahulu (emas menjadi E), kemudian jika memenuhi kapasitas yang diberikan baru dilakukan pemotongan sehingga menjadi mencE-kan ataukah penerapan tusing ditiadakan untuk kasus seperti itu?
2. Bagaimanakah tampilan huruf braille indonesia untuk penulisan alamat file (mencakup direktori, folder, tanda miring terbalik, titik dua, serta ektensi file tersebut)? Apakah benar-benar diterjemahkan secara langsung?
3. Di BMP dikatakan bahwa tanda petik buka dan tutup berbeda. Jika dalam penulisan yang tidak normal, misalnya dalam chatting: """ bagaimana huruf braille untuk tanda petik di tengah?
4. Berkaitan dengan pertanyaan di atas, dalam beberapa aktivitas komunikasi misalkan chatting dimungkinkan untuk melibatkan kata-kata yang "abnormal". Bagaimanakah sebaiknya kata-kata tersebut diterjemahkan?
5. Bagaimana membedakan urutan angka sebagai alfanumerik biasa atau kelompok matematika? Apakah 15000 boleh diterjemahkan tidak sebagai braille matematika, sehingga tidak mengalami penyingkatan, terlebih jika langsung diikuti oleh suatu huruf?
6. Di BMP tanda elipsis dikatakan sebagai titik 3 saja, tetapi berbeda pada tampilan braille di atasnya. Apakah yang benar titik 3 saja?
Sekian pertanyaan dari saya.
Terima kasih banyak atas perhatian dan respon yang bapak berikan. Daniel |